CRITICAL Breaking Security Alert

Kerentanan Remote Code Execution (RCE) kritis teridentifikasi pada pgAdmin 4 versi 9.10 dan sebelumnya. Patch segera diperlukan untuk mencegah pengambilalihan server database.

CVE-2025-13780 Database Security 16 Desember 2025 10 menit baca

🚨 Critical RCE di pgAdmin 4: CVE-2025-13780 Membuka Jalan Pengambilalihan Server Database PostgreSQL

Sebuah kerentanan keamanan kritis telah teridentifikasi pada pgAdmin 4, platform administrasi web yang populer untuk PostgreSQL. Kerentanan yang diberi identifikasi CVE-2025-13780 ini memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode arbitrer secara remote pada server yang menjalankan pgAdmin dalam mode server, berpotensi memberikan akses penuh terhadap database dan sistem operasi yang mendasarinya.

Menurut National Vulnerability Database (NVD), kerentanan ini memiliki skor CVSS 3.1 sebesar 9.1 (CRITICAL), dengan vektor serangan yang dapat dilakukan melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi pengguna atau privilege khusus. Semua instalasi pgAdmin 4 versi 9.10 dan sebelumnya yang beroperasi dalam server mode terdampak oleh kerentanan ini.

Kerentanan ini pertama kali dipublikasikan melalui platform CyberPress dan segera diikuti dengan publikasi proof-of-concept (PoC) di GitHub oleh peneliti keamanan. Mekanisme eksploitasi melibatkan manipulasi fitur restore database menggunakan file SQL format PLAIN yang mengandung meta-command psql yang dapat melewati filter keamanan pgAdmin, memungkinkan eksekusi perintah sistem operasi melalui \! meta-command.

Dengan lebih dari jutaan instalasi PostgreSQL di seluruh dunia dan pgAdmin sebagai tool administrasi standar de facto, dampak potensial dari kerentanan ini sangat signifikan. Organisasi yang mengekspos pgAdmin ke internet atau jaringan yang tidak terpercaya menghadapi risiko immediate compromise, terutama mengingat proof-of-concept eksploitasi telah tersedia secara publik.

CVE-2025-13780 pgAdmin vulnerability technical details and proof of concept
9.1
CVSS Score
Critical Severity
≤9.10
Versi Terdampak
pgAdmin 4 Versions
RCE
Jenis Serangan
Remote Code Execution
KRES Threat Intelligence Team
Vulnerability Analysis
PostgreSQL Security
Dampak Lokal

Eksposur Risiko di Indonesia

Analisis infrastruktur menunjukkan paparan signifikan terhadap kerentanan CVE-2025-13780 di wilayah Indonesia

439
Host Terdampak

Status Kritis

Sebanyak 439 host yang berlokasi di Indonesia teridentifikasi menjalankan pgAdmin 4 dengan konfigurasi yang berpotensi rentan terhadap eksploitasi CVE-2025-13780.

Kategori
Server Database
Status Eksposur
Internet-Facing

Konteks Geografis

Host-host ini tersebar di berbagai lokasi di Indonesia, mencakup data center komersial, institusi pemerintahan, institusi pendidikan, dan infrastruktur enterprise swasta.

100%
Eksposur Publik
Dapat diakses dari internet
CRITICAL
Tingkat Prioritas
Immediate action required
24-48h
Waktu Respons
Rekomendasi timeline patching

Analisis Risiko Nasional

Keberadaan 439 host yang terekspos menempatkan Indonesia dalam kategori negara dengan eksposur risiko tinggi terhadap CVE-2025-13780. Mengingat proof-of-concept eksploitasi telah dipublikasikan, organisasi-organisasi ini menghadapi ancaman immediate compromise.

Faktor Pemberat

  • Public PoC tersedia di GitHub
  • CVSS Score 9.1 (Critical)
  • Tidak memerlukan autentikasi
  • Eksploitasi mudah dilakukan

Potensi Dampak

  • Data breach database production
  • Lateral movement ke infrastruktur
  • Ransomware deployment
  • Compliance violations (GDPR, PDP)

Tindakan Segera Diperlukan

Jika organisasi Anda menggunakan pgAdmin 4 versi 9.10 atau sebelumnya dalam mode server, segera lakukan assessment dan patching untuk mencegah potensi eksploitasi.

Timeline: 24-48 jam
Prioritas: CRITICAL
Businessmen with a red cybersecurity threat alert, surrounded by digital files and documents. Warning alert icon with a hacked system.
Ringkasan Teknis

Analisis Kerentanan CVE-2025-13780

Karakteristik teknis dan vektor serangan kerentanan Remote Code Execution pada pgAdmin 4

Klasifikasi Kerentanan

Jenis Kerentanan

Attack Classification

  • Primary: Remote Code Execution (RCE)
  • CWE-78: OS Command Injection
  • Mechanism: Improper Input Neutralization

Komponen Terdampak

Affected Components

  • Aplikasi: pgAdmin 4
  • Versi: ≤ 9.10 (semua versi hingga 9.10)
  • Mode: Server Mode (Web-based)

Vektor Serangan

1 Entry Point

Kerentanan dieksploitasi melalui fitur restore database pada pgAdmin 4. Fitur ini memungkinkan administrator database untuk mengembalikan backup database dari file SQL. Dalam implementasi vulnerable, pgAdmin tidak melakukan validasi memadai terhadap konten file SQL yang di-upload.

2 Attack Method

Penyerang menyusun file SQL format PLAIN yang mengandung meta-command psql berbahaya. Meta-command ini adalah instruksi khusus yang diinterpretasikan oleh psql (PostgreSQL interactive terminal) untuk melakukan operasi di luar SQL standar.

Meta-command Kritis:

\! [system_command]

Meta-command \! memungkinkan eksekusi arbitrary system commands pada server.

3 Filter Bypass

pgAdmin mengimplementasikan filter untuk memblokir meta-command berbahaya, namun filter ini dapat di-bypass menggunakan teknik obfuscation berbasis karakter whitespace khusus dan UTF-8 Byte Order Mark (BOM). Hal ini menyebabkan psql tetap mengeksekusi meta-command meskipun seharusnya diblokir.

CVSS 3.1 Score & Metrics

Common Vulnerability Scoring System Analysis

9.1 Critical
Attack Vector
Network
Dapat dieksploitasi remote
Attack Complexity
Low
Mudah dieksploitasi
Privileges Required
Low
Hanya butuh user biasa
User Interaction
None
Tidak perlu interaksi
Scope
Changed
Terbatas pada komponen
Confidentiality
High
Akses penuh ke data
Integrity
Low
Perubahan terbatas pada data atau sistem
Availability
Low
Ketersediaan berdampak rendah

CVSS:3.1/AV:N/AC:L/PR:L/UI:N/S:U/C:H/I:H/A:H

Persyaratan Eksploitasi

Untuk berhasil mengeksploitasi kerentanan ini, penyerang memerlukan:

  • Akses jaringan ke interface web pgAdmin (HTTP/HTTPS)
  • Kredensial login pgAdmin yang valid (privilege low sudah cukup)
  • Akses ke fitur restore database pada interface
  • Kemampuan untuk upload file SQL format PLAIN yang telah dimanipulasi

⚠️ Tidak memerlukan privilege administrator atau akses root untuk eksekusi awal.

Technical Deep Dive

Analisis Teknis Mendalam: Mekanisme Eksploitasi

Pembedahan detail terhadap root cause, filter bypass technique, dan exploitation flow

Root Cause: Kegagalan Filter Meta-Command

Kerentanan ini berakar pada implementasi mekanisme filtering meta-command psql yang tidak sempurna dalam pgAdmin 4. Untuk memahami kerentanan ini, kita perlu memahami bagaimana pgAdmin memproses file restore SQL.

Arsitektur Normal pgAdmin Restore

1

User Upload: Administrator mengunggah file SQL melalui interface web pgAdmin

2

Filter Check: pgAdmin menerapkan regex-based filter untuk memblokir meta-command berbahaya

3

psql Execution: File yang lolos filter dikirim ke psql untuk dieksekusi pada PostgreSQL server

Problem: Regex Pattern Tidak Komprehensif

Filter yang diimplementasikan pgAdmin menggunakan regex pattern matching untuk mendeteksi dan memblokir meta-command seperti \!, \o, dan \copy. Namun, regex ini memiliki beberapa kelemahan fundamental:

  • Whitespace Handling: Filter tidak memproses karakter whitespace non-standard (spaces, tabs, newlines dengan encoding khusus)
  • UTF-8 BOM Blind Spot: Byte Order Mark (BOM) di awal file diabaikan oleh filter tetapi diproses oleh psql
  • Case Sensitivity: Beberapa varian case tidak tercakup dalam pattern

Filter Bypass Technique

Teknik 1: UTF-8 Byte Order Mark (BOM) Injection

UTF-8 BOM adalah sequence byte khusus (0xEF 0xBB 0xBF) yang digunakan untuk mengidentifikasi encoding file. Filter pgAdmin tidak memperhitungkan keberadaan BOM di awal file atau sebelum meta-command.

Contoh Konseptual:

-- File SQL dengan BOM sebelum meta-command
[UTF-8 BOM]\! whoami
SELECT version();

Filter regex pgAdmin tidak mendeteksi \! karena BOM "mengganggu" pattern matching, namun psql tetap mengeksekusinya setelah mem-parse BOM.

Teknik 2: Whitespace Character Manipulation

Penyerang dapat menyisipkan karakter whitespace non-standard di antara backslash dan tanda seru untuk melewati regex filter. Karakter-karakter ini diabaikan oleh filter tetapi di-normalize oleh psql parser.

Whitespace Characters yang Dapat Digunakan:

  • • Tab character (\t)
  • • Carriage return (\r)
  • • Line feed dengan encoding khusus
  • • Unicode whitespace variants (U+00A0, U+2000-U+200B)
-- Contoh: Tab di antara \ dan !
\[TAB]! cat /etc/passwd

Teknik 3: SQL Comment Obfuscation

Meta-command dapat di-obfuscate menggunakan kombinasi SQL comments dan line breaks yang menyebabkan filter gagal mengenali pattern lengkap, sementara psql tetap mengeksekusi command setelah mem-parse comments.

Alur Serangan (Attack Flow)

Berikut adalah alur serangan secara konseptual dari perspektif attacker untuk mengeksploitasi CVE-2025-13780:

1

Reconnaissance & Access

Attacker mengidentifikasi target yang menjalankan pgAdmin 4 versi vulnerable (≤9.10) dalam server mode. Mendapatkan kredensial login melalui phishing, credential stuffing, atau social engineering. Privilege level "low" sudah cukup untuk eksploitasi.

2

Payload Crafting

Membuat file SQL format PLAIN yang mengandung meta-command \! dengan obfuscation technique (UTF-8 BOM, whitespace manipulation, atau kombinasi keduanya).

-- Payload structure (conceptual)
[BOM or Whitespace]\! [malicious_command]
SELECT 1;
3

Upload & Filter Bypass

Login ke pgAdmin interface, navigasi ke fitur restore database, dan upload file SQL malicious. File berhasil melewati regex filter karena obfuscation technique menyembunyikan meta-command dari pattern matching.

4

Command Execution

pgAdmin memanggil psql untuk mengeksekusi file restore. psql mem-parse file, menormalisasi whitespace/BOM, dan mengeksekusi meta-command \!. System command dijalankan dengan privilege user yang menjalankan proses pgAdmin (biasanya user database atau dedicated service account).

5

Post-Exploitation

Dengan RCE, attacker dapat: menginstall backdoor, exfiltrate database credentials, dump data PostgreSQL, establish persistence mechanism, atau pivot ke sistem lain dalam network (lateral movement).

Catatan Teknis Penting

Kerentanan ini mendemonstrasikan risiko parser mismatch dalam security filtering. Ketika dua parser berbeda (pgAdmin filter vs psql interpreter) memproses input yang sama dengan aturan berbeda, celah keamanan dapat muncul. Ini adalah pola umum dalam kerentanan injection dan bypass attacks, dan menekankan pentingnya defense-in-depth serta input validation di multiple layers.

Proof of Concept

Proof of Concept: Perspektif Defender

Analisis publikasi PoC dan implikasinya terhadap threat landscape

Publikasi PoC di GitHub

Repository: zeropwn/pgadmin4-9.10-CVE-2025-13780

Apa yang Didemonstrasikan PoC

  • Working Exploit: PoC menyediakan exploit code yang functional untuk CVE-2025-13780, mendemonstrasikan eksekusi command arbitrer pada sistem target
  • Bypass Techniques: Dokumentasi lengkap tentang teknik-teknik bypass filter, termasuk UTF-8 BOM injection dan whitespace manipulation
  • Payload Templates: Template file SQL malicious yang dapat dengan mudah dimodifikasi untuk berbagai tujuan (reverse shell, data exfiltration, persistence)
  • Step-by-Step Instructions: Panduan eksploitasi yang detail, memungkinkan attacker dengan skill level medium dapat mereproduksi serangan

Mengapa PoC Ini Sangat Berbahaya

Publikasi PoC untuk kerentanan critical seperti ini secara signifikan menurunkan barrier to entry untuk eksploitasi. Sebelum PoC tersedia, hanya threat actors dengan skill tinggi yang dapat mengeksploitasi kerentanan. Setelah publikasi:

  • Mass Exploitation: Script kiddies dan automated attack tools dapat dengan mudah mereproduksi serangan
  • Ransomware Integration: Ransomware operators dapat mengintegrasikan exploit ke dalam attack chains mereka
  • Botnet Recruitment: Vulnerable servers dapat di-compromise untuk botnet expansion
  • APT Toolkits: Advanced Persistent Threat groups dapat menambahkan exploit ke arsenal mereka

Risiko Eksposur Internet

Organisasi yang mengekspos pgAdmin 4 ke internet menghadapi risiko immediate compromise. Berdasarkan scanning platform publik seperti Shodan dan Censys, diestimasi ribuan instance pgAdmin terekspos secara langsung ke internet.

2,500+
Instance pgAdmin teridentifikasi di internet (estimasi konservatif)
<24h
Window untuk patching sebelum mass exploitation dimulai

Urgent Action Required: Jika pgAdmin Anda terekspos ke internet, segera isolate dari akses publik atau upgrade ke versi terbaru yang telah di-patch.

Impact Analysis

Dampak Keamanan & Bisnis

Konsekuensi multi-dimensional dari successful exploitation

🔐 Dampak Keamanan

  • Full Server Compromise:

    RCE memberikan akses eksekusi command dengan privilege user pgAdmin (sering kali memiliki akses ke database credentials dan sensitive configs)

  • Persistence Mechanism:

    Attacker dapat menginstall backdoors, create rogue admin accounts, atau setup cron jobs untuk maintaining access

  • Lateral Movement:

    Compromised server menjadi pivot point untuk menyerang sistem lain dalam internal network, especially database servers

  • Credential Harvesting:

    Akses ke pgAdmin config files yang berisi stored database credentials (passwords, connection strings, API keys)

📊 Dampak Data

  • Database Exfiltration:

    Full access ke PostgreSQL databases yang dikelola pgAdmin—customer data, financial records, PII, trade secrets

  • Data Destruction:

    Capability untuk DROP databases, DELETE tables, atau TRUNCATE critical data sebagai sabotage atau cover-up

  • Data Manipulation:

    Subtle modifications ke financial records, audit logs, atau user permissions untuk fraud atau covering tracks

  • Backup Compromise:

    Jika backup procedures melibatkan pgAdmin, attacker dapat poison backups untuk ensuring persistence even after restoration

🏢 Dampak Bisnis

  • Service Downtime:

    Database compromise mengakibatkan application downtime—estimated cost $250K-$500K per hour untuk enterprise

  • Compliance Violations:

    Data breaches trigger GDPR, HIPAA, PCI-DSS violations—fines hingga €20M atau 4% annual revenue (whichever higher)

  • Reputational Damage:

    Loss of customer trust, negative media coverage, stock price impact untuk public companies

  • Customer Churn:

    Post-breach customer attrition rates 20-40% dalam 12 bulan, especially untuk B2B SaaS companies

☁️ Cloud & DevOps Risk

  • Multi-Tenant Exposure:

    Dalam shared hosting/container environments, single compromise dapat affect multiple customers or applications

  • CI/CD Pipeline Compromise:

    Jika pgAdmin digunakan dalam DevOps workflows, attacker dapat inject malicious code ke deployment pipelines

  • Cloud Credentials Theft:

    Access ke instance metadata services (AWS EC2, Azure VM) untuk stealing cloud credentials dan escalating to infrastructure-level access

  • Container Escape:

    Dalam containerized deployments, RCE dapat menjadi stepping stone untuk container escape attacks targeting orchestration layer (Kubernetes, Docker Swarm)

💰 Estimasi Kerugian Finansial

$500K
Incident Response & Forensics
$2-5M
Data Breach Costs & Fines
$10M+
Long-term Reputational Damage

Angka-angka di atas based on average costs untuk enterprise-scale data breaches involving database compromise (IBM Cost of Data Breach Report 2024)

Butuh Bantuan Keamanan?

Konsultasi dengan Security Expert

Urgent Action Required

Lindungi Infrastruktur Database Anda Sekarang

Tim security expert kami siap membantu organisasi Anda melakukan vulnerability assessment, penetration testing, dan incident response untuk kerentanan CVE-2025-13780 dan ancaman keamanan lainnya.

24/7 Security Operations Center

Monitoring dan response real-time terhadap ancaman

Vulnerability Assessment & Penetration Testing

Identifikasi dan remediasi kerentanan sebelum dieksploitasi

Incident Response & Digital Forensics

Tim expert untuk handling security breach dan recovery

Security Newsletter

Dapatkan alert kerentanan terbaru dan threat intelligence

Subscribe

Free Threat Report

Download laporan lengkap tentang top vulnerabilities 2025

Download

Security Training

Workshop dan training untuk tim IT dan security Anda

Lihat Program

Jangan Tunggu Sampai Terlambat!

48-72 jam window untuk patch sebelum mass exploitation

Hubungi Kami Sekarang